Rabu, 30 Desember 2009

Pelita Hati

Suatu ketika, Khalifah Umar bin Abdul Aziz tengah bekerja di ruangan dinasnya. Ruangan tersebut hanya disinari sebuah lampu yang tidak terlalu terang. Kemudian, datanglah anaknya mengetuk pintu seraya berkata,
"Ayah, bolehkah Saya masuk? Ada yang ingin Saya bicarakan dengan Ayah"

Sebelum mempersilahkan anaknya masuk, Khalifah Umar bertanya kepada anaknya,
"Hal apa yang ingin Kau bicarakan nak? Apakah tentang urusan pribadi atau urusan rakyat?"

Sang anak menjawab,
"Yang ingin saya bicarakan adalah hal pribadi"

"Kalau begitu, tunggu sebentar", balas Khalifah Umar. Beliau segera memadamkan lampu ruangan tempat ia bekerja lalu mempersilahkan anaknya masuk. Melihat ruangan yang gelap gulita, si anak bertanya,
"Ayah, mengapa Engkau mematikan lampu ruangan ini setelah mengetahui bahwa yang ingin Saya bicarakan adalah urusan pribadi?"

Khalifah Umar tersenyum kemudian menjawab,
"Wahai anakku, lampu yang ada di ruanganku ini dibayar dengan menggunakan uang rakyat. Maka aku hanya akan menggunakannya untuk mengurus kepentingan rakyat dan negara. Yang ingin kau bicarakan adalah hal yang pribadi, sehingga aku tidak berhak menggunakan lampu yang dibayar oleh rakyat ini untukmu. Sekarang kita berdiskusi dalam gelap saja"

"Pelita kehidupan lahir dari hati yang murni dan akal yang jernih. Jika seluruh pemimpin di Indonesia seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Indonesia gak bakal berada di "TOP TEN" negara terkorup sedunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar