Kamis, 07 Oktober 2010

8 mitos tentang ninja

1. Ninja Hanyalah Karakter Fiksi
Faktanya, ninja dan seni yang mereka pelajari memang ada dan sudah eksis sejak 800 tahun yg lalu. Kelompok ninja mengembangkan skill mereka untuk melindungi diri mereka dari serangan musuh, misal Samurai Warrior. Karena itulah ninja memiliki prinsip : "Melarikan Diri Jika Bisa, Jika Tidak, BUNUH..."

Ninja tidak mengutamakan etika. Melempar pasir ke mata musuh atau menikam ketika musuh terjatuh adalah hal yang biasa. Seiring berjalannya waktu, ninja digunakan sebagai mata-mata, bodyguard, dan pembunuh bayaran.

http://i28.tinypic.com/el87xg.jpg

2. Terkadang Ninja Dapat Menangkap Pedang
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Jika pada saat yang mengharuskan ninja untuk bertarung, ninja dapat menangkis serangan pedang musuh. Tapi tangkisan tersebut dilakukan dengan senjata atau perlengkapan lainnya yang dibawa [misal Claw Gear] atau apapun juga yang sedang dipegangnya, tapi tidak dengan tangan kosong.



3. Pakaian Hitam-Hitam Merupakan Seragam Ninja
Mitos ini tidak sepenuhnya salah. Pada jaman modern, ninja yg bekerja sebagai bodyguard akan berpakaian secara modern. Lalu kapan ninja mengenakan baju hitam-hitam? Itu ketika 800 tahun yang lalu. Pakian hitam-hitam membantu ninja berkamuflase ketika menyelinap pada malam hari.



4. Ninja Dapat Menghilang
Mitos ini muncul akibat dari prinsip ninja itu sendiri : 'Melarikan Diri' .Ketika terdesak, ninja dapat melempar pasir ke mata musuh, melempar shuriken, ataupun melempar smokebomb untuk mengalihkan perhatian musuh. Di saat itulah mereka melarikan diri. Jadi sama sekali tidak ada magic-magican disini.



5. Ninjutsu Merupakan Nama Fighting Style-nya Ninja
Faktanya, Ninjutsu berarti "Art of Stealth and Perseverance" (Seni Menyelinap dan Ketekunan Hati). Ninjutsu memiliki 18 cabang ilmu yang menjadi favorit untuk ditekuni, yaitu :

1. Seishin-teki kyōkō (spiritual refinement)
2. Taijutsu (unarmed combat, using one’s body as the only weapon)
3. Kenjutsu (sword fighting)
4. Bōjutsu (stick and staff fighting)
5. Shurikenjutsu (throwing shuriken)
6. Sōjutsu (spear fighting)
7. Naginatajutsu (naginata fighting)
8. Kusarigamajutsu (kusarigama fighting)
9. Kayakujutsu (pyrotechnics and explosives)
10. Hensōjutsu (disguise and impersonation)
11. Shinobi-iri (stealth and entering methods)
12. Bajutsu (horsemanship)
13. Sui-ren (water training)
14. Bōryaku (tactic)
15. Chōhō (espionage)
16. Intonjutsu (escaping and concealment)
17. Tenmon (meteorology)
18. Chi-mon (geography)



6. Shuriken (Throwing Star) Digunakan Untuk Membunuh Dari Jarak Jauh
Faktanya, shuriken digunakan sebagai senjata sekunder. Yang primer adalah menusuk dan menebas dengan katana. Jadi shuriken sebenarnya digunakan bukan untuk tujuan membunuh, tapi lebih untuk menghambat, mengalihkan, atau melumpuhkan musuh.



7. Ninja Hanya Menggunakan Katana (Pedang Khas Jepang)
Pada jaman modern, ninja juga diajarkan untuk menggunakan senjata modern misalnya senjata yg berhubungan dengan mesiu, seperti smoke bomb ataupun pistol.



8. Ninja Harus Cepat dan Kuat
Faktanya, ninja tidak selalu harus cepat dan kuat. Yang diutamakan adalah harus dapat menggunakan tubuhnya secara efektif. Tidak peduli apakah ia gendut, kurus, tinggi, atau pendek. Selain itu, seorang ninja harus dapat memprediksi gerakan musuh dan berpikir 10 langkah lebih maju darinya. Ninja juga harus dapat mempertahankan body balance nya dalam berbagai posisi dan keadaan yg tidak biasanya. Dengan gerakan tenang dan fokus, ninja dapat mengendalikan pertarungan dan memenangkannya.

Pada Gambar di bawah, seorang ahli ninja berada dalam posisi santai dan dalam beberapa mili detik dengan sedikit gerakan, mampu melempar musuhnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar